COOL Salendro 1 – 29 April 2008

Tuesday, April 29, 2008

MANFAAT MENGAMPUNI

Efesus 4:31 - 32

Di dalam kehidupan ini semua orang pasti pernah mengalami kekecewaan terhadap orang lain, siapa pun orang tersebut, dan hal itu adalah sesuatu yang sangat manusiawi. Terkadang kekecewaan itu disebabkan oleh hati yang terluka, dikhianati, diperlakukan tidak adil atau tidak sesuai dengan keinginan, tidak puas dan sebagainya. Reaksi awal dari kekecewaan pada umumnya adalah marah dan geram, bahkan beberapa orang berani melangkah lebih jauh lagi dengan membalas dendam. Hasil penelitian menunjukan bahwa reaksi yang paling banyak dikehendaki oleh seseorang yang dikecewakan oleh orang lain adalah membalas dendam. Namun semua itu tidaklah membawa kepuasan dan oleh karena itu seringkali orang yang telah membalas dendam malah bertambah kecewa karena merasa dendamnya belum terpuaskan. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan mengampuni seperti yang tertulis di dalam Kolose 3:13. Apakah saja manfaat mengampuni?

  1. Orang yang kepahitan biasanya terbelenggu, seperti ada Kuk. Dia merasa tidak aman dan seringkali belenggu kepahitan membuat dia juga tidak bisa mempercayai orang lain. Dengan mengampuni secara total maka belenggu tersebut terlepas dan orang yang mengalami kepahitan tersebut akan kebebasan.

  2. Seorang dokter ahli kanker Collin Cjippiing menyatakan bahwa hamper semua pasien kanker memiliki sakit hati atau menahan tekanan emosi yang sangat besar. Dalam beberapa pelayanan bahkan terungkap juga bahwa stroke pada seseorang seringkali disebabkan oleh kepahitan dan luka batin yang sangat kuat.

  3. Firman Tuhan dengan jelas menekankan bahwa kalau kita tidak mengasihi berarti kita tidak mengenal Tuhan kita. Bagaimana kita bisa memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan kalau Ia sendiri dengan tegas mengatakan firman tadi? Oleh Karena itu dengan mengampuni dan mengasihi hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan.

Setelah kita mengetahui manffat dari mengampuni, sekarang kita akan belajar bagaimanakah cara kita untuk dapat mengampuni.

  1. Kekecewaan adalah perkara daging. Untuk mengatasinya kita butuh kekuatan dari Tuhan karena kalau kita mengandalkan kekuatan kita, kita akan kesulitan. Dengan mengandalkan kekuatan, kita bersandar kepada kuat dan kuasanya dan oleh karenanya pasti kita akan dapat melepas pengampunan.

  2. Jikalau kita sudah mengampuni maka kita tidak lagi mengingat-ingat kesalahan orang lain. Mungkin kita masih mengingat, tetapi kita tidak mengingat-ingat! Tuhan pun tidak mengingat-ingat kesalahan ktia, kita pun seharusnya melakukan hal yang sama. ( Ibrani 8:12 ) Cara paling gampang untuk menguji apakah kita telah mengampuni orang lain adalah dengan mencoba untuk mengingat kesalah orang tersebut pada kita, kalau di saat mengingat kita terluka kembali, maka kesalahan tersebut belumlah kita ampuni dengan total.

PENUTUP

Mengampuni juga adalah sebuah pilihan. Walaupun sulit namun itu adalah sikap hati yang benar. Dan jikalau kita memiliki kerinduan untuk mengampuni, Tuhan jugalah yang akan memampukan kita. Amin!


 

C O O L – SALENDRO 1 SELASA 8 April 2008

Tuesday, April 22, 2008

PILIHAN ADA PADA ANDA (UNTUK PERCAYA JANJINYA ATAU TIDAK)

Ulangan 1:21

Perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke tanah perjanjian adalah sebuah gambaran mengenai perjalanan kita manusia menuju ke kehidupan yang kekal. Ketika Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, Tuhan menjanjikan akan membawa mereka ke sebuah negeri yang berlimpah susu dan madunya, yaitu tanah Kanaan. Namun kesepuluh pengintai yang Tuhan kirimkan untuk melihat keadaan negeri itu memilih untuk tidak mempercayai Janji Tuhan, sedangkan dua pengintai yang lain ( Yosua dan Kaleb ) memilih untuk percaya akan apa yang telah Tuhan janjikan mengenai tanah perjanjian itu. Dua sikap ini mewakili keadaan orang Kristen pada umumnya di saat ini. Ada yang meragukan dan ada yang percaya terhadap Janji Tuhan. Tentunya kita harus seperti Kaleb dan Yosua, yang tidak percaya kepada apa yang dilihat oleh mata jasmani, melainkan percaya kepada apa yang belum dilihat oleh mata jasmani. Tariklah pelajaran dari sikap Yosua dan Kaleb, yaitu :

  1. Kaleb dan Yosua tidak memberikan tempat bagi keraguan di dalam hati mereka, mereka percaya penuh kepada apa yang telah Tuhan janjikan sebab janjiNya adalah Ya dan Amin, dan Ia tidak pernah berdusta kepada manusia. ( Bilangan 23:19 ) Kita pun juga harus demikian, setiap janji Tuhan atas kita terdapat di dalam FirmanNya.

  2. Setiap janji Tuhan mengandung kebaikan dan berkat bagi kita. Bagian Tuhan adalah untuk memberkati kita, sedangkan bagian kita adalah untuk menerima berkat itu. Jadi jika kita memilih untuk mempercayai janjiNya, sebetulnya kita mempercayai sesuatu yang baik bagi kita. Seharusnya hal ini menjadi mudah, namun seringkali kita jatuh karena apa yang dilihat oleh mata jasmani kita berbeda dengan apa yang dijanjikanNya dan dengan cepat kita jatuh kedalam keraguan dan ketidak percayaan.

  3. Kesepuluh pengintai dikuasai oleh roh ketakutan. Hal itu yang membuat mereka tidak bisa melihat apa yang akan Tuhan berikan / apa yang Tuhan janjikan. ( Bilangan 13:32-33 ) Itu juga yang membutakan mereka sehingga mereka menjadi lupa status mereka dihadapan Tuhan, yaitu bangsa pilihanNya dan mau menerima intimidasi iblis yang mengatakan bahwa mereka hanyalah seperti belalang. Kaleb dan Yosua memiliki miltansi yang luar biasa. Yang mereka pegang hanyalah janjiNya dan mereka focus pada itu. Di tahun 2008 ini roh ketakutan juga bekerja untuk menyerang setiap orang percaya memalui kondisi perekonomian yang tidak menentu, becana alam, dan lain-lain. Tapi percayailah Firman Tuhan yang mengatakan bahwa Tuhan menyertai kita dan Ia bekerja lewat segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka uang mengasihiNya.

PENUTUP

Kita bukanlah orang yang kalah, tetapi umat pemenang. Kalau Tuhan berada di pihak kita siapa yang bisa melawan kita? Oleh karena itu peganglah denga teguh setiap janjiNya, janganlah buka peluang bagi keraguan, kekhawatiran dan kebingungan untuk masuk ke dalam pikiran kita. Isilah senantiasa dengan Firman Tuhan. Amin


 


 

C O O L – SALENDRO 1 SELASA 15 April 2008

MENTALITAS KERAJAAN ALLAH

Filipi 3:20

Setiap kita yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, otomatis kita sudah menjadi warga Kerajaan Surga. Di kesempatan yang lalu di dalam COOL pernah didiskusikan bagaimana kita yang telah menjadi warga Negara kerajaan Surga, kita juga menjadi milik Tuhan, sehingga apapun yang kita lakukan bukan lagi karena keinginan kita, melainkan keinginanNya. Demikian juga dengan mentalitas kita. Kolose 3:10 mengatakan bahwa sebagai manusia yang baru kita terus menerus diperaharui. Oleh karena itu mentalitas kita pun terus diproses oleh Tuhan agar kita pada akhirnya memiliki mentalitas Kerajaan Tuhan. Sudah seharusnya dan sepantasnyalah sebagai seorang warga kerajaan Surga kita memiliki mentalitas yang berbeda dengan warga dunia. Seperti apakah mentalitas kerajaan Tuhan?

  1. Jangan asal-asalan, tetapi lakukanlah dengan maksimal dan optimal,yang luar biasa, bahkan lebih dari yang dapat dilakukan oleh orang biasa, bukan hanya sekedar melakukan sesuatu untuk menyenangkan atasan kita (ABS). Alkitab mencatat bahwa Daniel adalah seseorang yang memiliki Roh yang luar biasa, karena itu ia diberikan penghormatan dan jabatan oleh manusia. (Daniel 6:4)

  2. Memberi memiliki artian yang sangat luas, perbuatan memberi tidak hanya terbatas pada pemberian materi saja, tetapi juga kepada hal-hal yang sangat penting seperti mengampuni ( memberi ampun ), mengasihi ( memberikan kasih ) dan lain-lain. Mentalitas kerajaan Tuhan adalah untuk menjadi berkat bagi orang lain dengan memberi

  3. Kita telah ditetapkan untuk menjadi lebih dari pemenang, oleh karena itu kita harus menanamkan dengan kuat hal ini di dalam hidup kita agar kita tidak gampang menyerah. Ciri-ciri orang yang berjiwa pemenang adalah:

    Minggu lalu kita melihat bagaimana Kaleb dan Yosua memiliki jiwa pemberani, karena mereka percaya sepenuhnya kepada Firman Tuhan. Mereka tahu karena Tuhan ada di pihak mereka, maka mereka akan berkemenangan.

PENUTUP

Siapapun kita dan apapun posisi kita di dunia ini, di hadapan Tuhan kita adalah sama milikNya. Milikilah mentalitas kerajaan Tuhan, milikilah jiwa dan karakter selayaknya seorang warga kerajaan Tuhan.


 


 

Tambahan dari Sharing COOL

Wednesday, April 02, 2008

Ada yang menarik pas kemarin kita sharingkan topic " Dikenan Tuhan dan DIhormat Manusia" di dalam wadah COOL. Ternyata di dalam Alkitab hanya ada 3 orang yang secara gambalng Tuhan nyatakan berkenan, yang pertama Tuhan Yesus ( Matius 3:17 ), lalu yang kedua adalah Henokh ( Ibrani 11:5 ), dan yang ketiga adalah Daud ( Kisah 13:22 ). Yesus kita tahu mengapa ia berkenan di mata Elohim, karena ia taat sampai mati, kisah Heokh tidak banyak diceritakan di dalam Alkitab selain tertulis bahwa ia hidup bergaul dengan Elohim. Lalu bagaimana dengan Daud?

Kalau kita baca seluruh kisa hidup Daud, banyak hal luar biasa yang memang dapat kita teladani darinya. Sebagaimana kita tahu, sebagai manusia Daud banyak melakukan kesalahan dan dosa, namun ia tetap mendapat perkenanan Tuhan. Beberapa hal dari karakter Daud yang bisa kita jadikan teladan adalah:

  1. Walaupun Jatuh ke dalam dosa, Daud tidak tenggelam di dalam dosa dan pelanggarannya. Ia langsung bereskan dengan Tuhan. Dosanya yang paling terkenal adalah di saat ia berzinah dengan batsyeba, dan dengan rencana yang licik pula ia menyingkirkan suami dari Batsyeba. Lalu dosa yang kedua adalah di saat ia menghitung seluruh pasukannya, yang Tuhan pandang sebagai kesombongan. Daud langsung bertobat dan mohon ampun, walalupun Ia tetap harus menanggung konsekwensi ( baca:upah ) dari dosa tersebut.
  2. Daud tidak pernah jatuh ke dalam dosa yang sama. Alkitab mencatat bahwa Daud tidak pernah lagi jatuh ke dalam dosa perzinahan.
  3. Daud tidak memiliki kekecewaan terhadap Tuhan walaupun ia mengalami penderitaan di saat ia dikejar-kejar oleh Saul.
  4. Daud tidak mendendam terhadap Saul, walaupun ia memiliki kesempatan untuk membunuh Saul.
  5. Daud hidup intim dengan Tuhan. Walaupun ia berada di dalam penderitaan dan tekanan, ia tetap mempersembahkan mazmur yang meninggikan nama Tuhan. Imannya begitu kuat!

Banyak lagi karakter yang bisa kita pelajari dari Daud, dan yang kemarin kita simpulkan di dalam sharing COOL adalah :

  1. Tidak cukup untuk menjadi baik, atau benar, kita harus berkenan di mata Tuhan.
  2. Tuhan Yesus katakan bahwa bukanlah orang yang berseru Tuhan – Tuhan yang diselamatkan, melainkan mereka yang melakukan kehendak Bapa di surga.
  3. Berkenan adalah melakukan apa yang Tuhan kehendaki di dalam hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati.


 

Posted by David Hotary P at 4/02/2008 12:02:00 AM 0 comments