COOL 28 AGUSTUS
Tuesday, August 28, 2007
KELIMPAHAN - Yohanes 10:10
Keadaan kelimpahan . berlimpah sama artinya dengan keadaan kehidupan yang "berlebih". Dari Firman di atas dengan jelas kita dapat mengerti bahwa Tuhan Yesus datang di dalam kehidupan seseorang untuk memberikan kehidupan yang berlebih dalam segala hal.
Kelimpahan di dalam segala hal ini meliputi kelimpahan jasmani dan kelimpahan rohani. Apakah artinya kelimpahan ini?
- Kelimpahan Jasmani
Artinya kita dalam keadaan berlebihan secara jasmani, sehingga kita akan lebih mudah untuk menjadi berkat bagi orang lain dengan member bagi mereka yang membutuhkan. Kalau kita berkekurangan akan menjadi sulit bagi kita untuk memberi. Hal yang diberi tidak berarti harus berupa uang, karena kebutuhan manusia tidak hanya berupa uang, mungkin berupa barang yang memang oleh karena berkat Tuhan kita memiliki lebih dalam perbendaharaan kita. Contoh: Saat orang lain sedang dirundung masalah kekurangan, kita tidak perlu menghakiminya bahwa kekurangan itu disebabkan karena dosa, melainkan membantunya dalam kebutuhannya. Kalau memang Tuhan memberikan kelimpahan bagi kita di dalam sesuatu yang menjadi kebutuhan di orang lain, itulah saatnya kita menjadi berkat.
- Kelimpahan Rohani
Keadaan rohani setiap orang bisa berbeda-beda. Firman Tuhan pun dengan jelas mengatakan bahwa setiap orang memiliki kedewasaan rohani yang berbeda-beda. Seseorang yang telah dewasa rohani pun suatu saat bisa saja di dalam kondisi yang kering dan kurang urapan yang menyebabkan dia membutuhkan dorongan atau bantuan untuk bisa keluar dari permasalahannya. Di saat seperti itulah, mereka yang berada di dalam kondisi rohani yang lebih baik / berlimpah memberikan dorongan dan peneguhan, membawa orang tersebut untuk melihat jalan keluar dari permasalahannya. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita anak-anak Tuhan untuk berada di dalam suatu persekutuan yang erat dengan saudara-saudari seiman.
Pada intinya, Tuhan datang karena ia rindu untuk memberkati kita, namun itu tidak berhenti di situ, karena kerinduan Tuhan yang berikutnya adalah melihat berkatNya itu mengalir bagi orang banyak, sehingga banyak orang yang diberkati dan memuji nama Tuhan. Dan berkatNya itu begitu besar sehingga menyangkut tidak hanya perkara materi saja, namun perkara rohani. Namun jika kita berkelimpahan secara rohani atau jasmani atau bahkan keduanya tetapi tidak membaginya untuk sesama kita, bagaimana kita bisa menjadikan berkat kita sebagai kemuliaan Tuhan?
PENUTUP
Kelimpahan adalah bagian kita, itu adalah maksud kedatangan Tuhan, asalkan kita hidup di dalam Firman Tuhan dan konsisten melakukannya. Dan tujuan dari kelimpahan itu adalah agar kita semakin lagi bisa memberi dan menjadi berkat bagi sesama kita. Semakin kita member maka semakin kita akan berkelimpahan. Amin
Honor Killing
Sunday, August 26, 2007
Four arrested in Iraq 'honor killing'
POSTED: 12:30 p.m. EDT, May 21, 2007
BAGHDAD, IRAQ (CNN) -- Authorities in northern Iraq have arrested four people in connection with the "honor killing" last month of a Kurdish teen -- a startling, morbid pummeling caught on a mobile phone video camera and broadcast around the world.
The case highlights the tragedy and brutality of honor killings -- where family members kill relatives, almost always female, because they feel the relatives' actions have shamed the family.In this case, Dua Khalil, a 17-year-old Kurdish girl whose religion is Yazidi, was dragged into a crowd in a headlock with police looking on and kicked, beaten and stoned to death last month.
Authorities believe she was killed for being seen with a Sunni Muslim man. She had not married him or converted, but her attackers believed she had, a top official in Nineveh province said. The Yazidis, who observe an ancient Middle Eastern religion, look down on mixing with people of another faith.
Each year, dozens of honor killings are reported in Iraq and thousands are reported worldwide, said the United Nations. The practice has been condemned around the world by governments and human rights groups. A yearly vigil protesting honor killings is held in London, England.
Two of the four arrested are members of the victim's family, police in Nineveh province said Thursday. Four others, including a cousin thought to have instigated the killing, are being sought.
The killing is said to have spurred the killings of about two dozen Yazidi men by Sunni Muslims in the Mosul area two weeks later. Attackers affiliated with al Qaeda pulled 24 Yazidi men out of a bus and slaughtered them, a provincial official said.
The violence ratcheted up tensions between Yazids and Muslims in Bashiqa, the victim's hometown, a largely Yazidi city in Nineveh province.
Provincial officials don't think much could have been done to stop the honor killing, but at least three officers are being investigated and could be fired.
"The climate, the religious and social climate is such that people can do that in daylight and that authorities do not intervene," said the spokeswoman for the Organization of Womens' Freedom in Iraq, Houzan Mahmoud.
Also, the top police official in Bashiqa is being replaced.
From CNN's Mohammed Tawfeeq and Brian Todd.
Disadur dari http://www.cnn.com/2007/WORLD/meast/05/18/iraq.honorkilling/index.html
Kalau mau melihat video berita dari CNNnya, check di sini kasian banget ..
Bila Seseorang Bersalah kepada Anda …
By Kenneth Copeland "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu." Lukas 10:19 Seseorang telah bersalah kepada Anda! Lambat laun itu terjadi atas diri kita semua. Sepanjang hidup ini kita pernah merasa disakiti, ditipu, didustai atau diperlakukan dengan kasar. Selain dari rasa sakit, pengalaman itu juga pernah diramalkan. Namun bila itu tetap terjadi, kebanyakan dari kita tidak siap menghadapinya. Dalam kegusaran, kita sering berseru kepada Tuhan untuk melawan orang yang bersalah kepada kita. Kita meminta keadilan, atau bahkan pembalasan, dan akhirnya melakukan hal-hal yang lebih keras terhadap setiap orang yang terlibat - termasuk diri kita sendiri. Jika itu yang terjadi pada Anda, sudah waktunya Anda mengetahui bagaimana Anda dapat memberdayakan KUASA TUHAN untuk Anda bila seseorang bersalah kepada Anda. Langkah 1: TENTUKAN JATI DIRI MUSUH ANDA! Kita sering keliru memastikan jati diri musuh kita, yaitu orang yang menyakiti kita. Jangan buang tenaga Anda untuk berteriak dengan geram atau bersekongkol dan merancang sesuatu terhadap orang-orang yang menyebabkan Anda menderita. Mereka hanyalah dipengaruhi iblis. Bidiklah senjata Anda pada sasaran yang tepat. Iblislah yang ada dibalik semua ini. Seranglah iblis!! Langkah ke-2: TEMBAK! Begitu Anda mengacungkan senjata rohani Anda ke arah yang tepat, tembaklah! Seranglah iblis dengan segera dan sengit dengan menggunakan Firman Tuhan. Pakailah nama YESUS dan kuasa yang diberikan kepada Anda, dan ikatlah iblis agar dia tidak membayangkan Anda agi dalam segi itu. Lalu bergeraklah ke bagian selanjutnya yang terpenting dari pertempuran rohani ini. Langkah ke-3: PANJATKAN DOA SYAFAAT. Matius 5:44-45, Yesus memberi kita petunjuk ini: "Kasihilah musuhmu, berkatilah mereka yang mengutuki kamu, berbuatlah baik kepada mereka yang membenci kamu, dan berdoalah bagi mereka yang memfitnah kamu dan menganiaya kamu; supaya kamu dapat menjadi anak-anak Bapamu yang di Sorga." (KJV) Berteriak meminta pembalasan Tuhan untuk menyambar bagaikan kilat ketika seseorang bersalah kepada kita bukanlah bertindak seperti Bapa kita. Ingatlah bahwa Tuhan mempunyai kemurahan yang sangat besar. Bukan hanya untuk saya dan Anda, melainkan juga untuk setiap orang! Iblis mungkin akan berpikir 2x sebelum dia mengganggu Anda lagi. Jika kemudian seseorang menyakiti Anda, berdayakanlah kuasa Tuhan bagi Anda. Tentukanlah jati diri musuh Anda yang sesungguhnya. Seranglah dia. Lalu panjatkanlah doa syafaat. Bacaan : Matius 6:6-15
"Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Karena itu berdoalah demikian: "Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]"
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Pencuri Yang Diubah
Tukang pajak berbangsa Prusia yang berwajah kejam itu berhadapan
muka dengan putranya yang berusia sepuluh tahun dan berkata, "Kamu
telah mengambil uang yang bukan milikmu, George."
Anak itu menggeliat-geliat di bawah pandangan ayahnya. "Tidak,
Ayah," ia menggagap, "saya tidak mengambil uang."
"Sekali ini aku memasang sebuah perangkap," si ayah menjelaskan.
"Aku kira kamu telah mencuri uang dari pajak pungutanku, saat itu
aku menghitung sejumlah uang dan kemudian menaruhnya di ruangan ini.
Sebagian dari uang itu telah hilang. Nah, kucing tidak mungkin
mengambilnya."
"Ayah keliru," anak itu memohon.
"Aku tidak keliru. Jika kamu tidak mengakuinya, aku harus
menggeledahmu."
Tukang pajak itu menggeledah saku anaknya dan tidak menemukan
apa-apa. George tersenyum sendiri.
"Sekarang buka sepatumu," ayahnya memerintahkan.
"Kaki saya sakit. Kalau dibuka nanti sakit."
"Aku katakan, buka."
Anak itu dengan segan membuka sepatunya.
"Sekarang berikan sepatu itu kepadaku."
Anak itu menurut. Senyuman itu samar-samar lenyap dari wajahnya.
"Ah, ini dia. Sekarang, pergilah ke gudang."
"Tetapi, saya minta maaf, Ayah. Saya berjanji tidak akan mencuri
lagi."
George Müller menerima hukumannya. Tetapi ia mencuri lagi, mencuri
lagi, mencuri lagi -- sampai akhirnya hidupnya diubah oleh Kristus.
Ibunya meninggal ketika ia berumur empat belas tahun dan waktu itu
ia sedang bersekolah. Pada malam ketika ibunya meninggal, dengan
tidak sadar akan penyakit ibunya, George sedang bermain kartu. Hari
Minggu, keesokan harinya, ia menghabiskan waktunya bersama-sama
dengan beberapa temannya di sebuah kedai minuman.
Tidak berapa lama kemudian, ia dibaptiskan di sebuah gereja
Lutheran. Ayahnya telah memberinya uang yang banyak untuk membayar
gembala jemaatnya. Tetapi George yang licik itu memberi gembala
jemaat itu hanya seperduabelas dari jumlah uang itu.
"Saya akan berlaku lebih baik," ia berjanji kepada dirinya sendiri
pada saat ia mengikuti kebaktian. Tetapi keputusannya itu sia-sia
saja.
Tahun berikutnya, ayahnya dipindahkan ke kota Schoenebeck, Prusia.
Ia meninggalkan George sendirian di rumahnya yang lama agar
mengawasi perbaikan-perbaikan rumahnya dan belajar dengan seorang
pendeta karena George telah membuat keputusan untuk belajar menjadi
pendeta. Tetapi ketika tukang pajak itu pergi. George sibuk dengan
pekerjaannya yang lain. Ia mengumpulkan uang orang-orang di desanya
yang berutang kepada ayahnya, lalu ia melakukan perjalanan yang
kemudian ia sebut "dosa enam hari." Ketika uangnya telah habis, ia
pindah ke hotel yang mahal, menginap seminggu, kemudian lari tanpa
membayar ongkos-ongkosnya. Ia pindah ke hotel lain, menginap dan
bersenang-senang seminggu lamanya, lalu bersiap-siap untuk melarikan
diri melalui sebuah jendela. Namun, kali ini ia tertangkap. Pada
umur enam belas tahun, anak tukang pajak itu dipenjara selama dua
puluh empat hari.
Setelah ayahnya memberikan uang jaminan untuknya, ia bersekolah di
Nordhausen, Prusia. Untuk menyenangkan hati gurunya, ia belajar dari
jam empat pagi sampai jam sepuluh malam. Gurunya memujinya di kelas
sebagai seorang pemuda dengan harapan yang baik dalam pelayanan
kependetaan. Walaupun demikian, George Müller terus-menerus
bermabuk-mabukan dan berfoya-foya. Ia merasa bersalah pada saat ia
turut ambil bagian dalam perjamuan Tuhan. "Tetapi satu atau dua hari
setelah ikut serta dalam perjamuan Tuhan itu, saya berlaku sama
jahatnya seperti sebelumnya," ia menulis dalam catatan hariannya.
Ketika ia berumur dua puluh tahun, ia dianjurkan belajar di
Universitas Halle serta diberi hak untuk berkhotbah. Ketika di Halle
inilah ia menyadari bahwa ia harus memperbaiki diri seandainya saja
ada sebuah jemaat yang memilih dia sebagai gembala jemaatnya. Pada
waktu itu, ia menganggap pelayanan kependetaan semata-mata sebagai
suatu mata pencaharian yang baik, bukan sebagai suatu pelayanan
kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan.
Ia bertemu dengan seorang teman mahasiswa bernama Beta yang hidup
sebagai orang Kristen yang patut dicontoh. George memilih Beta
sebagai teman dekatnya, dengan berpikir bahwa ia memperbaiki
hidupnya dengan seorang teman Kristen.
Tetapi Beta itu seorang Kristen yang kembali berbuat jahat dan ia
bersahabat dengan George hanya karena ia mengira George akan
membawanya kepada kesenangan-kesenangan yang lebih banyak.
Dalam bulan Agustus tahun 1825, George Müller, Beta, dan dua orang
mahasiswa lainnya menggadaikan sebagian milik mereka untuk
memeroleh cukup banyak uang untuk bepergian selama beberapa hari.
Ketika seorang dari mahasiswa-mahasiswa itu mengusulkan pergi ke
Swiss, George yang licik itu sudah memunyai suatu rencana. Ia hanya
duduk saja dan memalsukan surat-surat penting yang diperlukan dari
orang tuanya untuk mendapatkan paspor.
Dalam perjalanan itu, George menjadi bendahara. Karena ia memang
suka mencuri, ia menyelewengkan uang itu supaya teman-temannya
membayar sebagian dari ongkos-ongkosnya.
Ketika mereka kembali ke universitas, Beta sangat menyesal dan ia
mengakui segala dosanya kepada ayahnya. Kemudian ia mengundang
George untuk menghadiri suatu persekutuan doa di rumah seorang
teman. Mereka pergi bersama. "Saya belum pernah sebelumnya melihat
seorang berdoa berlutut," demikianlah komentar George yang kemudian
menjadi seorang yang terkenal di dunia karena kuasa doanya.
George merasa canggung di dalam persekutuan itu karena suasananya
yang aneh. Ia bahkan meminta maaf atas kehadirannya di sana.
"Datanglah sering-sering; pintu dan hati kami terbuka bagi Saudara,"
tuan rumah itu mengundangnya dengan senang hati.
Setelah dua lagu pujian, satu pasal dari Alkitab dibacakan. Kemudian
lagu pujian lainnya dan pada saat tuan rumah itu berdoa, suatu
perasaan sukacita dan damai timbul dalam hari George Müller. Dalam
perjalanan pulang, dengan penuh kegembiraan, ia berkata kepada Beta,
"Segala kesenangan kita yang dulu itu tidak ada artinya dibandingkan
dengan apa yang kita alami malam ini."
Kristus telah menyentuh hati George Müller di persekutuan doa itu,
dan sejak saat itu ia menjalani kehidupan yang telah diubah.
Kemudian ia pindah ke Inggris, di mana ia menjadi terkenal sebagai
orang yang beriman. Ia mendirikan lima buah Panti Asuhan di Bristol
yang dapat menampung dua ribu orang anak. Selama hidupnya, ia
mengurus 9.975 orang anak yatim piatu dan menerima lima puluh ribu
jawaban khusus bagi doanya.
Inilah kisah orang yang tidak pernah melihat seorang Kristen berdoa
berlutut sampai ia berusia dua puluh satu tahun.
Diambil dan diedit seperlunya dari:
Nama situs : Pemuda Kristen
Judul asli artikel: Pencuri yang Diubah -- George Muller
Penulis : James C. Hefley
Alamat URL : http://www.pemudakristen.com/artikel/pencuri_yang_diubah.php
Catatan: Artikel di atas dapat ditemukan dalam versi tercetak pada
buku "Bagaimana Tokoh-Tokoh Kristen Bertemu dengan Kristus" karya
James C. Hefley, terbitan Yayasan Kalam Hidup.
C O O L – SALENDRO 1
Saturday, August 11, 2007
SELASA 31 JULY 2007 MATIUS 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Elohim dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu Banyak anak2 Tuhan rindu untuk melakukan Firman Tuhan ini. Mereka berusaha untuk mempraktekannya di dalam hidup mereka dengan cara membaca Alkitab setiap hari dengan tekun, Berdoa senantiasa, Berpuasa, dan Memberi diri untuk melayani di rumah dan ladang Tuhan. Berapa banyakah di antara mereka yang telah menerima " .. maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.." dalam kehidupan mereka? Kata-kara semuanya itu berbicara mengeai : Kita bisa melihat bahwa tidak banyak anak-anak Tuhan yang menerima janji Tuhan mengenai hal ini. Bagaimanakah caranya agar kita dapat menerima semua yang dijanjikan Tuhan lewat FirmanNya ini? Membaca Firman Tuhan tanpa adanya suatu kerinduan untuk mencari pengenalan akan Tuhan, akan membuat kita bosan dan suam di saat melakukannya. Dalam mencari Kerajaan Elohim, kita memerlukan instrument-instrumen yang harus kita miliki, yaitu : Dengan instrument-instrumen ini, kita aka mendekat kepada Tuhan. ( Yakobus 4:8 ) Ketika kita mendekat kepada Tuhan, maka Tuhan pun akan mendekat kepada kita dan kita akan mengalami " Perjumpaan Ilahi ", artinya: Tuhan menginginkan suatu hubungan langsung dengan setiap umatNya, tanpa lagi melalui perantara. Oleh karena itu ia menyatakan diriNya secara pribadi kepada setiap orang, pribadi lepas pribadi. Pastikan kita mengalami perjumpaan – perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi! Karena di situlah kita diubahkan dan dibawa ke dalam rencanaNya yang lebih dalam. Tidak ada hal yang menyenangkan hati Tuhan selain dengan kita melakukan FirmanNya. ( Yohanes 14:15,21,23 ) Di saat kita mencari Dia, kita akan berjumpa denganNya, dan di saat kita berjumpa denganNya, kita akan menerima tuntunan, prinsip-prinsip dan nasehat dariNya. Langkah berikutnya bagi kita adalah untuk melakukannya, mengaplikasikan semua ini di dalam kehidupan nyata. Just Do It! Jadilah pelaku Firman. PENUTUP Semua terletak pada hubungan kita pribadi dengan Tuhan. Jadikanlah Tuhan sebagai focus kehidupan kita, maka selebihnya bukan lagi merupakan tujuan, tetapi berkat dan kemudahan yang Tuhan berikan kepada kita. Amin.
Alkitab for PC
Friday, August 03, 2007
Kalau Bro / Sis cari program Alkitab untuk Komputer, ini ada yang gratis. Klik SABDA dan cari deh di situ. Gue pernah dikirim via pos CD SABDA gratis, isinya Alkitab Berbagai macam versi dan bahasa. Sebetulnya kalau ada yang mau gue bisa aja copy in CDnya, sebentar deh gue piker-pikir dulu. Tx - Gbu
Sebuah Renungan dari Film Wild Hogs
Tadi malam di sela2 letih dan capai sepulangnya dari Jakarta, masih sempat nonton film yg sudah cukup lama gw beli, Wild Hogs.. Filmnya menghibur banget, ya namanya juga film komedi. Sehabis nonton film ini muka gw tersenyum... Tapi ada hal lain yg Tuhan ajarkan lewat film ini yang menjadi berkat buat gw karena berkaitan dengan apa yang gw hadapi di dalam pekerjaan. Pekerjaan yang gw hadapi sekarang sempat bikin gw stress. Secara manusiawi mungkin stress yg gw alami wajar, tapi di dalam Tuhan kan ada jaminan, seperti yg tertulis di Mazmur 27:1 Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Tapi terkadang musuh membuat kita takut dan gemetar.. Film Wild Hogs menceritakan kisah 4 orang kota yang bersahabat dan sama2 memiliki hobby naik motor harley. Masing2 memiliki masalah dan pergumulan masing-masing. Mereka menamakan kumpulannya Wild Hogs. Untuk mempersingkat saja, ada saat di mana gank ini harus berhadapan dengan gank motor beneran, dan mereka bersatu padu untuk menghadapinya. Walaupun mereka kalah tapi mereka ngga takut karena mereka menghadapinya bersama-sama. Kalah atau menang tidak lagi menjadi penting karena mereka tahu mereka benar dan kalaupun mereka harus mati mereka siap. Gw langsung teringat akan hari-hari di mana stress itu menyerang gw. Dan gue malu juga melihat betapa gampangnya gue dikelabui oleh pikiran lewat stress. Memang, stress itu hanya ada di pikiran, tetapi dampaknya bisa berpengaruh sampai ke badan. Badan lemes, keringat dingin, dll. Daud pun di saat ia memperkatakan Mazmur 27 :1 di atas bukan sedang berada di dalam kondisi nyaman dan adem ayem. Musuh-musuhnya jelas ada di depan mata. Ia kalah jumah dibandingkan dengan pasukan Saul. Tetapi kedewasaan rohaninya membuat ia sadar bahwa ia tidak sendirian … ia bersama dengan Tuhan. Tuhan yang telah memberikan kemenangan atas Goliat dan bangsa Filistin. Dan itu cukup! Gw makin dikuatkan, sesulit-sulitnya keadaan, masalah, tantangan yang sedang kita hadapi, tidak akan pernah lebih besar daripada Tuhan kita! Sebagaimana 4 sahabat di dalam Wild Hogs, kita juga memiliki sahabat setia, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Sekarang saatnya gue menghadapi masalah dengan berani, sebab kalau Tuhan ada di pihak kita, siapa yang jadi lawan kita? Haleluya! Luar biasa film itu jadi berkat buat gw, semoga tulisan ini juga bisa menjadi berkat buat setiap yang baca. Gbu.