You Raise Me Up - My Experience
Sunday, September 26, 2004
You Raise Me Up
When troubles come and my heart burdened be;
Then, I am still and wait here in the silence,
Until you come and sit awhile with me.
Sebagai manusia, kita pasti akan mengalami hal-hal yang ngga enak di dalam hidup kita, entah di dalam pekerjaan, di dalam hubungan kita dengan orang lain, atau di hal yang lain. gue inget, salah satu keadaan di mana gue 'down' adalah mengenai pekerjaan. Waktu itu gue dapat kerjaan untuk mendisain dan membangun sebuah toko kecil di salah satu ITC di Jakarta. Sebetulnya pekerjaannya adalah pekerjaan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, ya selain karena tokonya toko kecil, disainnya pun juga tidak bisa macam-macam. Karena lokasinya yang di Jakarta, untuk proses pembuatan gue sub-kan ke orang lain. Sayangnya orang ini sedang bermasalah, sehingga mempengaruhi hasil pekerjaannya. Selain waktunya molor, kualitasnya pun tidak memuaskan. Gara-gara itu, gue memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk mengambil alih pekerjaan tersebut, apalagi memang menurut laporannya, pekerjaan yang harus dilakukan tinggal sedikit.
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me upà To more than I can be.
PerkataanNya tidak saja menghibur gue, tapi membangkitkan gue sehingga gue bisa berdiri lagi, tegak. Ada keberanian datang, karena gue tahu, Tuhan menyertai gue! Bahkan di saat ada gunung masalah, di saat ada ombak ganas menyerang, gue bisa berdiri tegak!
Wednesday, September 22, 2004
Suka perhatiin ngga tingkah motor-motor di jalanan? Terutama kalau di Lampu Merah?
Biasanya mereka main terobos aja. Ngga peduli lampu merah lagi nyala, kalau jalan sedikit kosong langsung aja mereka serobot masuk.
Lucunya hampir sebagian besar pengendara motor melakukan hal tersebut, sama halnya dengan angkutan kota. Pengendara motor cenderung ngga tertib. Coba deh perhatiin aja di jalanan.
Pagi ini Papi gue ketabrak motor pas lagi nyebrang jalan. Puji Tuhan dianya sih ngga apa-apa, kepalanya sempet terbentur keras ke jalan, sampe benjol. Tangannya juga luka.
Reaksi gue pertama : "kurang ajar bener nih motor,....masa ada orang nyebrang, udah pelan-pelan dan hati-hati masih juga ditabrak. Mana ngebut lagi...." beneran deh, hati ini udah kesel aja, apalagi kalau inget betapa tidak tertibnya pengendara motor biasanya. Terus gue tanya, "Pap, terus si orang yang nabraknya gimana?" Jawab si Papi kalem, " Ya udah, mau diapain emangnya, papi bilang aja ..Tuhan memberkati ya, saya tau mas tidak sengaja..." dan udah papi pulang..."
Nyesss ..... si papi, udah ditabrak..., bukan karena salah dia,...si motornya juga ugal-ugalan ... masih bisa aja ampunin. Salut gue....
Balik lagi nih soal lampu merah....
Kenapa ya bangsa ini susah tertib? Peraturan segitu jelasnya aja masih dilanggar. Apa mereka ngga mikir bahwa konsekwensi dari ketidaktertiban mereka itu bisa membahayakan orang lain.
O ya gue pernah punya pengalaman lain...
Waktu itu malem minggu di Dago, sekitar jam 11 an. Gue lagi turun dari simpang ke arah selatan. Jalanan penuh, biasa malem minggu. Mobil jalan merambat. Di depan boromeus jalanan jadi lebih lancar, mobil jadi ngga terlalu ngerambat.
Tiba-tiba dari arah depan gue ada motor yang ngelawan arah gue! Bussset ! Dan motor itu ngga hanya sekedar ngelawan arah, dia sambil zig zag kanan kiri menghindari mobil sambil cengar cengir. Duh! Pengen banget gue pukul, kalau perlu mobil gue ditabrakin aja langsung ke dia, biar tau rasa.....Abis kesel banget. Kurang ajar!
Tapi gue tau itu juga ngga bener....ya udah, gue coba ampunin tuh orang, dan gue coba ngga inget lagi tampangnya yang nyebelin itu ....
Memang ngga semua pengendara motor seperti itu, tapi pengendara motor memang cenderung untuk tidak tertib. Yang gue heran, kalau yang namanya lampu merah aja dilanggar, apa peraturan2 lain ngga ikut dilanggar juga? Apa mereka ngga punya hormat sama yang namanya peraturan dan tata tertib?
Huh ... makanya gue menghimbau semua pengendara motor untuk lebih waras lagi dalam mengemudikan motornya, jangan pikirin sendiri aja, pikirin orang lain.....Jangan mau seenak udel aja dong.
Seperti metode Quick Count dalam Pemilu ini, mungkin para pengendara motor ini bisa kita lihat sebagai sebuah gambaran - sampel - dari kondisi mental seluruh rakyat indonesia. Mungkin karena itulah bangsa ini masih saja terpuruk, karena tidak menghormati hukum! Kalau ada kesempatan...korupsi, dengan 1001 alasan yang bisa membenarkan tindakannya itu. Kalau ada kesempatan untuk dan tidak ketahuan oleh aparat hukum pasti dilakuin juga.
Makanya hanya di indonesia ada kisah toko kebakaran terus malah dijarah dan bukan ditolongin. Hanya di indoensia yang namanya buruh luar negeri mau pulang kampung begitu sampai di bandara ditipu dan dicuri uangnya. Hanya di indonesia ada terdakwa korupsi yang terus dan tetap menjabat sebagai ketua Legislatif. Hanya di indonesia yang namanya hukum bisa dibeli oleh mafia.
Yap ... inilah gambaran Indonesia saat ini.........mau menjadi seperti apakah kita?
You Raise Me Up - Josh Groban
Thursday, September 16, 2004
When troubles come and my heart burdened be;
Then, I am still and wait here in the silence,
Until you come and sit awhile with me.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up To more than I can be.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up To more than I can be.
There is no life  no life without its hunger;
Each restless heart beats so imperfectly;
But when you come and I am filled with wonder,
Sometimes, I think I glimpse eternity.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up To more than I can be.
You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up To more than I can be.