C O O L – SALENDRO 1

Tuesday, June 03, 2008

B E R B U A H

Yohanes 15 : 7 - 9

Firman Tuhan tadi berbicara mengenai pokok Anggur yang benar. Tuhan mengumpamakan hubungan kita denganNya adalah seperti ranting anggur dengan pokok pohon anggurnya. Kita adalah rantingnya, dan Tuhan Yesus adalah pokok anggurnya. Seluruh isi perikop itu menggambarkan mengenai satu hal yang sangat penting di dalam kehidupan anak Tuhan, yaitu berbuah banyak. ( ayat 5 ).

Namun tidak semua anak Tuhan hidup di dalam kehidupan yang berbuah banyak. Itulah mengapa Tuhan mengatakan di dalam Firman tadi bahwa barang siapa yang tidak tinggal di dalam Aku ( tidak berbuah banyak) maka ia akan dicampakan ke dalam api dan dibakar.

Dalam Matius 21 : 18 Tuhan mengutuk pohon ara yang tidak berbuah. Mengapa ? Karena Tuhan tidak menjumpai buah dari pohon tersebut, padahal pohon Ara seharusnya berbuah. Demikian juga dengan kita anak-anak Tuhan. Yohanes 10:10 b mengatakan bahwa Tuhan datang agar kita memiliki hidup di dalam kelimpahan. Tuhan datang untuk menyelamatkan kita dan memberikan kepada kita hidup yang berkelimpahan atau berbuah banyak. Oleh karena itulah seharusnya kita memiliki hidup yang berbuah banyak. Itulah panggilan kita.

Tuhan tidak suka kalau ada anakNya memiliki hidup yang tidak berbuah banyak, karena itulah ia mengutuk pohon ara itu. Kehidupan yang tidak berbuah banyak menggambarkan kehidupan anak Tuhan yang tidak tinggal di dalam Tuhan, seperti ranting yang tidak melekat kepada pokoknya. Jika kita memiliki hidup yang berbuah banyak, maka kehidupan kita akan menghasilkan karakter yang baik dalam pribadi kita dan kita akan memuliakan nama Tuhan.

Buah haruslah bisa dirasakan oleh orang di sekitar kita, atau terlihat langsung dari dalam kita. Buah berbicara sesuatu yang nyata, yang dapat dirasakan dan dinikmati. Kalau kita memiliki kehidupan yang berbuah banyak, pasti hasilnya bisa dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita. Apakah saja yang harus kita lakukan agar kita dapat memiliki hidup yang berbuah banyak?

  1. Tidak semua orang Kristen mau untuk dimurnikan dan dibersihkan. Di saat kehidupan menjadi berat, beberapa orang memilih jalan pintas untuk menyelesaikan permasalahannya. Tidak semua orang Kristen juga mau membayar harga demi sebuah proses kehidupan. Namun jika kita mau berserah kepada Tuhan dan kepada kuat kuasaNya, walaupun kita harus merasakan penderitaan, kita tetap akan keluar sebagai pemenang, bahkan lebih daripada pemenang.

  2. Firman Tuhan itu berkuasa. Dengan tinggal di dalam Firman Tuhan, berarti kita melakukan apa yang Firman Tuhan katakan, dan kita juga pasti melakukan segala kehendakNya. Di saat kita melakukan kehendakNya, kita pasti akan ditransfortmasikan untuk menjadi sesuai dengan panggilannya, yaitu berbuah banyak. Jemaat mula-mula hidup di dalam keintiman dengan Tuhan, dan dalam Kisah Para Rasul 2:46-47 kita dapat lihat bagaimana mereka disukai orang-orang.

  3. Kasih Tuhan berbicara mengenai apa yang Ia berikan kepada kita. Daud mendeskripsikan Kasih Tuhan yang luar biasa itu di dalam Mazmur 103:8-13. Tinggal di dalam KasihNya bukan hanya berarti kita menikmati apa yang telah berikan kepada kita, tetapi juga melakukannya kepada orang lain. Dan tentunya di saat kita melakukan itu, kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang berbuah banyak.

PENUTUP

Tanpa melekat kepada Sang Pokok Anggur, kita tidak akan dapat berbuah banyak. Mungkin kita bisa berbuah, tetapi tidak akan banyak. Oleh karena itu marilah kita melekat kepada Dia, intim denganNya, maka kita akan memiliki kehidupan yang berbuah banyak. Amin.

0 comments:

Post a Comment