Rahasia Transformasi Hana

Monday, February 25, 2008

Indri Gautama

Tiap orang pasti merindukan perubahan kehidupan ke arah yang lebih baik. Tiap orang ingin mengalami transformasi; sehingga memiliki karakter yang lebih baik, lebih disukai orang, keselamatan keluarga, kesehatan jasmani (tidak sekedar sembuh dari penyakit), hubungan-hubungan yang dipulihkan, pekerjaan yang lebih baik, lebih kreatif, lebih efektif, penghasilan yang lebih tinggi dan transformasi dalam segala aspek kehidupan.

Kita belajar dari 1 Samuel 1, dari seorang perempuan bernama Hana yang tadinya mandul. Iman dan gaya hidupnya, membawanya mengalami transformasi. Ia melahirkan Samuel, yang menjadi nabi yang paling berpengaruh saat itu, yang memutar-balikkan kehidupan bangsa Israel.

Pertama, Hana meluangkan banyak waktu menyembah Tuhan.
"Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas." – 1 Samuel 1:2-3.

Selama bertahun-tahun Hana bersama suaminya datang ke Silo untuk menyembah Tuhan. Silo adalah lambang hadirat Tuhan, seperti mezbah. Di dalam hadirat Tuhan, ia menyembah Allah pencipta alam semesta meskipun kandungannya belum dibuahi. Imannya akan Tuhan menyenangkan Tuhan.

Ke-dua, Hana berlari ke Tuhan untuk memenuhi kebutuhannya.
Hana mengalami hal yang tidak gampang. Menurut adat kebudayaan Yahudi, seorang isteri yang tidak bisa memberi anak kepada suaminya merupakan aib bagi keluarga. Kesedihannya ini ditambah oleh cemooh Penina, yang setiap kali menyakiti Hana dan membuatnya gusar.

"Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan ... dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu"
  – 1 Samuel 1:7,10.

Keadaan ini membuat Hana sedih dan sakit hati. Tetapi ia tidak berlari ke gosip, berdiam diri dan kepahitan, balas dendam ataupun depresi seperti yang cenderung dilakukan banyak orang. Hana memutuskan untuk melemparkan semua kesengsaraan dan kesusahannya kepada Tuhan karena ia percaya Tuhanlah yang bisa mentransformasikan hidupnya ke arah yang lebih baik. Dia bersujud berdoa dalam isak tangis di hadapan mezbah.

Ke-tiga, Hana bernazar pada Tuhan.
Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."
– 1 Samuel 1:11.

Kalau Anda mati-matian ingin Tuhan melakukan transformasi dalam hidup Anda, Anda bisa bernazar seperti yang dilakukan Hana. Hana membuat vow (=nazar) kepada Tuhan supaya Tuhan menghentikan penderitaannya dengan memberikannya seorang anak. Doa nazar adalah doa yang bisa membuat Tuhan ingat Anda dan situasi Anda.

Ke-empat, Hana mempersembahkan yang paling dihargainya untuk Tuhan.
Bagi seseorang yang bertahun-tahun merindukan anak, maka ketika anak itu lahir, anak itu benar-benar menjadi "harta" yang sangat berharga baginya. Faktanya, Samuel adalah harta yang paling berharga bagi Hana. Sesuai nazar Hana, ia mendedikasikan Samuel untuk melayani Tuhan. Ini berarti, Hana tidak akan bisa merawat Samuel dan melihatnya bertumbuh dewasa.

Seperti Hana, mungkin Anda saat ini menghadapi situasi yang tidak enak. Tetapi, jangan kuatir! Kalau Hana bisa mengalami transformasi, maka Anda pun bisa mengalamai transformasi dalam kehidupan Anda. Ikuti iman dan gaya hidup Hana!

Dalam kasih-Nya;
Maria Magdalena Ministries
www.mmmindo.org
Copyright 2008

Posted by David Hotary P at 2/25/2008 10:25:00 PM

0 comments:

Post a Comment