MENJADI SERUPA DENGAN ALLAH

Sunday, September 16, 2007

Roma 8 : 29

Kita semua anak-anak Tuhan telah ditentukan sejak awal untuk menjadi serupa denganNya. Ia menciptakan kita dengan tujuan dan maksud yang luar biasa. Tujuan kita bukanlah hanya sekedar mejalankan tugas keagamaan semata karena semua itu hanyalah atribut lahiriah, seperti memakai baju luar saja. Bahkan pengalaman mujizat atau mengalami kuasa Tuhan pun bukanlah inti kekristenan yang sejati.

Tujuan utama Kekristenan adalah untuk menjadi serupa dengan Tuhan. Matius 5:48 mengatakan.." karena itu haruslah kamu sempurna .. " Kata haruslah merupakan suatu panggilan yang mutlak yang harus mengisi perjalanan hidup kita. Hal ini merupakan keharusan yang tidak boleh kita hindari.

Secara Roh, Tuhan membuat kita serupa dengan RohNya, kemuliaan Tuhan semakin dinyatakan di dalam kehidupan kita. (2 Korintus 3:18) Secara jasmani perubahan itu belumlah sempurna, namun di saat Tuhan datang, ia akan membuat tubuh kita serupa dengan Dia (Filipi 3:21)

Bagaimanakah kita bisa menjadi serupa dengan Tuhan?

  1. Dilahirkan dari Tuhan meliputi 2 aspek. Pertama kita diberikan wewenang untuk memiliki apa yang disediakan Tuhan bagi pewaris-pewarisNya, yaitu kerajaanNya. Kedua kita diberikan kemampuan untuk menjadi serupa dengan Bapa setelah Tuhan mensahkan kita menjadi anakNya.

  2. Firman Kebenaran itu akan membawa kita kepada pengenalan akan Tuhan. Melalui FirmanNya kita mengenal Dia dan kehendakNya. Dan diubahkan menjadi serupa dengan Tuhan.

  3. Dimeteraikan sama artinya distempel atau disahkan. Kita di saat menerima Tuhan sebagai Juruselamat, telah disahkan untuk menjadi anakNya dan untuk memperoleh tujuan utama kita di dalam Kekristenan, yaitu menjadi serupa denganNya. Untuk itu Ia memberikan RohNya sebagai jaminan bagi kita. Di dalam Kuasa Roh itulah kita dipimpin untuk menjadi serupa dengan Tuhan.

PENUTUP

Marilah kita kembali kepada maksud Tuhan yang agung ini dan memfokuskan diri kepada rencanaNya. Jangan hanya terpaku pada usaha untuk mengejarberkat-berkat Tuhan semata, tetapi mengabaikan tujuan yang sesungguhnya dari karya Tuhan atas hidup kita. Yaitu untuk menjadi serupa denganNya. Marilah kita terus mengejar inti Kekristenan ini dan menjadikannya tujuan yang utama di dalam kehidupan kita.

0 comments:

Post a Comment