Kepingan Waktu Yang Berharga

Sunday, July 03, 2005

Beberapa waktu lalu, di radio gue dengar sebuah kotbah. Sang pengkotbah mengatakan bahwa apa yang kita lakukan saat ini menentukan apa jadinya kita di masa yang akan datang.
Gue sedikit kaget karena kalimat ini mirip dengan sebuah filosofi yang mengatakan bahwa (seolah-olah) kitalah yang menentukan masa depan kita sendiri, bukan faktor di luar. Setahu gue filosofi ini bertentangan dengan iman kekristenan karena dari sudut pandang Iman selalu ada yang namanya Tuhan, dan hidup ini bukan semau kita saja, tetapi ada otoritas tertingi yang menentukan atau mengarahkan kemana hidup kita.
Lalu gue coba dengarkan kotbah itu lebih lanjut, dan ternyata apa yang disampaikan adalah mengenai waktu dan ini menjadi masukan sangat berarti buat gue dan gue akan coba bagikan di sini.
Waktu selalu berjalan, tidak pernah ada manusia yang bisa menghentikan bahkan kembali ke masa lalu. Tidak ada juga manusia yang bisa maju ke masa yang akan datang. Waktu adalah sesuatu yang sudah pasti akan terus berjalan maju.
Kita memilih apa yang kita mau di dalam hidup ini. Sebagai contoh, gue memilih untuk masuk jurusan Arsitektur di Unpar karena gue memilih untuk menjadi seorang Arsitek nantinya. Konskekwensi logis dari pilihan itu adalah gue harus menghabiskan cukup waktu untuk kuliah, mempersiapkan diri gue supaya jadi arsitek.
Begitu juga dengan hal lain di dalam hidup. Apapun yang kita inginkan, kita bisa mencapainya, atau paling tidak berusaha untuk mencapainya, asal kita mau untuk bertekun dalam mengejar tujuan kita itu.
Beberapa orang yang gue lihat lebih memilih untuk mengeluh dan mengeluh dan mengeluh .. karena ngga bisa jadi inilah .... atau pengen jadi itu tapi ngga bisalah ....lalu kembali sibuk dalam rutinitas hidup sehari-hari.
Cobalah hari ini kita memilih atau merumuskan suatu tujuan, sebagai contoh ... gue ingin bisa bermain gitar dengan cakap. Lalu kita mulai merumuskan bagaimana caranya kita sampai ke tujuan itu, gue simpulkan supaya gue main gitarnya cakap, gue harus berguru ke orang yang gape. Nah setelah kita rumuskan caranya, lakukanlah dengan memanfaatkan waktu. Gue menyisihkan waktu 30 sampai 60 menit dalam sehari untuk berlatih bermain gitar, baik dengan berguru atau coba sendiri.....Bayangkan, kalau gue disiplin, dalam setahun gue sudah menyisihkan 365 jam untuk berlatih, dan PASTI skill gue bertambah.
Atau kita bisa manfaatkan kepingan-kepingan waktu ini untuk hal lain, seperti menabung misalkan, atau belajar, apapun .....
Kita mungkin menganggap remeh 30 - 60 menit dalam kehidupan kita sehari, padahal artinya bisa menjadi sangat besar bagi kita. Kuncinya adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan kepingan kecil waktu di dalam hidup kita ini, menjadi sesuatu yang sangat berarti di depan. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, kita akan rugi sekali, karena waktu tidak bisa diputar kembali, dan apa yang kita lakukan hari ini akan membentuk masa depan kita nantinya.
GBU

posted by David Hotary P

Posted by David Hotary P at 7/03/2005 09:30:00 AM

1 comments:

yap, gw se7 banget ama lo...
...........................
gw jg nyesel dah buang2 waktu gw
kmaren2, dengan sering pulang malem, gw jadi kurang perhatian lagi k bini n anak2 gw...
hhhhhhhh God..
ampe akhirnya....anak gw dipanggil Tuhan....
........gw nyesellllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll hhhhhh,
kalu waktu bisa diputer....
tengs banget ya, buat tulisan lo, bner2 jadi berkat buat gw.

ERJE said...
Wednesday, 13 July, 2005  

Post a Comment